Presiden Jokowi: Tak Ingin ada Lagi Aksi Premanisme atau Pungli di Kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok

Reporter: Anton |
Editor:Anton |
Sabtu 12-06-2021,07:55 WIB |

ZOLLANEWS.COM  - Presiden Jokowi menerima laporan dan keluhan saat berdialog sopir kontainer yang menjadi korban pemalakan preman di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, (10/6)

Hal ini membuat Presiden Jokowi langsung memerintahkan  Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melalui sambungan telepon di hadapan para sopir.

Presiden juga berjanji akan memantau perkembangan kedepannya dihadapan para sopir kontainer setelah ini, imbuhnya. 

Ini akan saya ikuti proses ini," ucap Jokowi. Jokowi mengatakan, dirinya tidak ingin ada lagi aksi premanisme atau pungli di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.

Mulanya Jokowi bertanya kepada mereka tentang persoalan yang ada  dikawasan terminal. Lantaran ia mendapat informasi adanya aksi pungutan liar (Pungli) atau pungutan lainnya.

(BACA JUGA:BNN RI Usulkan Penambahan Anggaran untuk Tahun 2022 melalui Komisi III DPR RI)

Selain itu Jokowi sudah menerima laporan dari berbagai sumber termaksud dari media sosial yang di keluhkan para sopir.

Atas dasar itu Jokowi langsung melakukan pertemuan dan berdialog dengan para pengemudi truk.Seorang pengemudi truk kontainer Agung bercerita pada saat New Priok Container Terminal One (NPCT1) dibangun beberapa waktu lalu,para sopir kerap menjadi korban begal.

Kala itu kondisi sekitar lokasi pembangunan sering macet. Tiba-tiba oknum tak dikenal melompat ke truk, menodong pengemudi dengan senjata tajam, lantas mengambil barang yang menempel di kendaraan seperti ban, aki, dan lainnya. "Kadang juga handphone.

Kalau dia berani masuk ke mobil, itu (pengemudi) ditodong kemudian diminta barang-barang kita handphone, dompet, segala macam uang jalan habis," kata Agung. 

Sumber :

Berita Populer