Presiden Jokowi: Tak Ingin ada Lagi Aksi Premanisme atau Pungli di Kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok
Sembako Malah Dipajakin! Ketika kejadian itu berlangsung, lanjut Agung, sebenarnya kondisi jalan ramai oleh truk-truk yang juga terjebak macet.
Namun demikian, para pengemudi lainnya tak ada yang berani menolong pengemudi yang menjadi korban begal.
"Karena dia (pengemudi lain) takut kalau posisinya nanti dia membantu, preman-preman itu akan menyerang balik ke dirinya, maka dia lebih memilih tutup kaca. Itu memprihatinkan sekali," tutur Agung.
Agung menyebut kejadian itu masih kerap terjadi di waktu-waktu kini. Hanya saja intensitasnya sudah menurun dibanding beberapa tahun lalu.
Mendengar keluhan tersebut, Jokowi menghubungi Kapolri melalui sambungan telepon. Di hadapan para pengemudi truk kontainer, ia meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok. "Pak Kapolri, selamat pagi.
(BACA JUGA:Ikatan Cinta 9 Juni: Identitas Reyna Terungkap, Nino Nyesal Menuduh Andin Selingkuh?)
Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi. "Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," tuturnya.
Kapolri Sigit pun menyanggupi permintaan Jokowi. "Siap laksanakan, bapak," kata Sigit dari sambungan telepon. Jokowi berjanji bakal terus memantau penanganan persoalan ini.
Dirinya bakal menunggu laporan tindak lanjut persoalan ini dari Kapolri. "Tadi didengar langsung oleh Pak Kapolda Metro, tapi saya nggak perintah, langsung perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan.
Ia ingin aktivitas di kawasan tersebut aman dan semua masyarakat terlindungi. "Sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status di media sosial, yang saya lihat keluhan seperti itu, memang harus kita selesaikan dan diperhatikan," ungkap Presiden.*